Jumat, 16 September 2016

Kekerasan Verbal dan Emosional yang Sering Kamu Alami dalam Hubungan, Tapi Selalu Kamu Abaikan

125

Memang benar, dalam sebuah hubungan selalu ada naik turunnya. Ibarat kapal yang berlayar di tengah lautan, akan selalu ada gelombang atau riak-riak kecil yang menghadangnya. Mungkin bagimu ini adalah hal yang biasa. Namanya juga hubungan yang akan selalu tumbuh dan berkembang. Tapi, ada beberapa hal yang sebenarnya nggak boleh dilakukan dalam sebuah hubungan dan sering kamu abaikan. Dengan alasan karena sayang, bukan berarti kamu bisa memaklumi.

Ya, kekerasan nggak melulu fisik, tapi juga psikis. Kekerasan verbal dan emosional adalah contoh dari kekerasan psikis yang mungkin sering terjadi di hubunganmu, tapi kamu nggak sadari itu. Entahlah karena kamu berada di keluarga atau lingkungan yang sudah terbiasa dengan hal itu, atau karena rasa sayangmu ke dia mengalahkan segalanya. Gimanapun, nggak ada pembenaran atas kekerasan, termasuk kekerasan verbal dan emosional. Kamu harus aware terhadap hal ini karena bisa aja hal ini bisa berujung pada kekerasa fisik.

1. “Ah, apa sih yang kamu bisa,” adalah ucapannya yang sering kamu dengar

hdcghv

Dia suka meremehkanmu via www.pexels.com

Dia yang sering becanda denganmu tapi terkesan merendahkan menjadi salah satu kekerasan non fisik yang sering dalam sebuah hubungan. Memang hal ini jarang kamu sadari karena kamu anggap itu sebagai sebuah candaan. Tapi lama kelamaan kebiasaan itu bisa semakin berlebihan dan bisa membuat hatimu terluka. Panggilan-panggilan yang sebenarnya nggak kamu suka juga termasuk ke dalam kekerasan verbal loh. Misalnya tolol, gendut, bodoh, dan lain sebagainya. Jika kamu udah ngerasain hal itu, jangan biarkan hal ini terjadi lagi ya. Nanti dia akan semakin semena-mena sama kamu.

2. Hidupmu pun kemudian dipenuhi batasan-batasan, seperti “Nggak boleh nongkrong sama temen-temen”

Kamu mulai hidup dalam batasan

Kamu mulai hidup dalam batasan via www.pexels.com

Sejak kamu pacaran sama dia, tentu ada perubahan yang kalian alami. Misalnya waktu yang biasanya kamu habiskan bersama teman-teman, kini akan berkurang karena kamu punya hubungan yang baru dengan pasanganmu. Tapi semakin lama kamu merasa bahwa hidupmu nggak sebebas biasanya. Mungkin beberapa hal bisa ditolerir, tapi kalau larangan-larangan itu sudah mulai mengganggumu, artinya dia udah mulai ngelakuin kekerasan emosional. Dia merasa bahwa kamu berada di bawah kendalinya. Oleh karena itu dia bisa seenaknya mengatur kehidupanmu. Ingat, dia itu belum siapa-siapa kamu, jadi jika larangannya udah nggak wajar kamu harus berani mengingatkan dia demi hubungan kalian yang lebih sehat.

3. “Cowok tadi siapa?” atau “Kamu kok ngelike foto-foto dia sih!” adalah bentuk kecemburuannya yang semakin berlebihan

Dia pun mulai posesif dengan kehidupan pribadimu

Dia pun mulai posesif dengan kehidupan pribadimu via samusicscene.co.za

Katanya sih karena sayang, tapi kok cemburuannya berlebihan ya? Kalau kamu juga pernah merasa hal ini, berarti hubunganmu dan dia berada dalam kekerasan emosional. Kenapa? Karena seharusnya hubungan itu saling percaya dan kamu tetap merasa bebas tapi tahu batasannya. Dan posesif bukanlah menunjukkan sebuah hubungan itu sehat. Alasan karena dia sayang banget sama kamu bukan berarti dia berhak mempertanyakan semua hal yang kamu lakukan. Bahkan hal seremeh ngasih love di postingan Instagram temen cowokmu bikin dia kesel dan marah sama kamu? Hmm, perlu dibicarain nih kondisi hubungan kalian.

4. Akhirnya, kamu selalu merasa menjadi orang yang patut disalahkan atas semua permasalahan dalam hubungan

125

Kekerasan emosional emang jarang kamu sadari. Kamu sebenarnya bisa merasakannya. Tapi karena rasa sayangmu kepada pasangan, membuatmu mengabaikan hal itu. Misalnya, dalam sebuah hubungan kamu merasa selalu menjadi orang yang selalu disalahkan dalam permasalahan yang terjadi, berarti kamu sedang mengalami kekerasan emosional. Dia yang lewat kata-kata atau hanya dengan tatapan membuatmu jadi merasa bersalah. Rasa tertekan itulah yang harusnya segera kamu sadari. Jangan lantaran sayang, kamu rela jadi objek kekerasan dalam hubungan.

5. Kamu pun merasa rendah diri dan nggak percaya diri karena kalimatnya yang selalu mengkritik dan menghakimi setiap apa yang kamu lakukan

Kamu merasa rendah diri dan semakin nggak percaya diri

Kamu merasa rendah diri dan semakin nggak percaya diri via www.pexels.com

Dengan perlakuannya yang suka mengkritikmu secara berlebihan, dan sering menghakimi setiap yang kamu kerjakan, membuatmu menjadi pribadi yang rendah diri. Kamu nggak percaya diri dengan apa yang kamu lakukan. Karena di matanya apa yang kamu lakukan itu nggak ada yang bener. Nah, yang ditakutkan nanti adalah rasa nggak percaya diri kamu ini bakal meluas kemana-mana. Di aspek kehidupan kamu yang lain seperti akademik atau pekerjaan misalnya. Hubungan yang sehat seharusnya ‘kan saling mendukung pasangan dan bikin dia makin percaya diri. Bukan melulu mengkritisi dan menghakimi dia dengan apa yang telah dia lakukan.

6. Di saat kamu yang ingin memberikan pendapat atau sekedar ingin bercerita, dia hanya mengangguk seolah memedulikan

Dia tak peduli dengan apa yang kamu katakan

Dia tak peduli dengan apa yang kamu katakan via il1.picdn.net

Dalam hubungan kalian, dia merasa memegang kendali atas hubungan. Itu merupakan sebuah hal yang nggak baik loh dalam hubunganmu ke depan. Karena dengan dia sebagai pemegang kontrol, maka dia akan merasa paling benar. Akibatnya jelas dong. Apapu pendapat, saran, atau masukanmu nggak bakal dipeduliin sama dia. Atau bahkan sekedar bercerita, dia hanya mengangguk tapi kamu tau kalau dia sebenarnya nggak fokus dengerin ceritamu. Gimana? apakah ini juga sering kamu rasain dalam hubungan?

Jadi, dimulai dari hal-hal kecil ini kamu harus bisa segera sadari ya ladies, karena hubungan yang patut dipertahankan adalah hubungan yang sehat dan selalu berkembang ke arah yang lebih baik

Suka artikel ini? Yuk follow Hipwee di mig.me


Kekerasan Verbal dan Emosional yang Sering Kamu Alami dalam Hubungan, Tapi Selalu Kamu Abaikan
read more

0 komentar:

Posting Komentar


Top